Frakturfemur adalah terputusnya kontiunitas batang femur yang bisa terjadi akibat truma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian). Patah pada daerah ini dapat menimbulkan perdarahan yang cukup banyak, mengakibatkan penderita jatuh dalam syok (FKUI dalam Jitowiyono, 2010 : 15). Pasien datang dengan paha yang membesar, mengalami
Dilaporkanada sekitar 2.600 karyawan Lion Air Group yang kontraknya habis dan tidak diperpanjang dari total karyawan sekitar 29.000 orang
Faktorlainnya yang juga mungkin berpengaruh pada pemulihan Anda adalah rehabilitasi yang tidak memadai, perkembangan otot yang tidak memadai, kegemukan atau kelebihan berat badan, robeknya tulang dengan perpindahan fragmen dan terlalu lama untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Meskipunbelum diketahui mengapa tulang rawan tidak tumbuh kembali seperti tulang dan jaringan otot, hal itu diduga disebabkan oleh kurangnya pembuluh darah di jaringan tersebut. Teori lain berspekulasi ada cairan di sekitar tulang rawan yang mencegahnya membangun kembali tulang rawan dengan benar. Diagram efek arthritis pada sendi lutut.
Menstimulasiotot-otot yang mengalami kelumpuhan. Hanya ini jalan satu-satunya agar sel-sel saraf yang baru dapat "bergabung" dengan system yang mengatur gerakan tubuh tersebut. Tanpa stimulasi yang adekuat., sel-sel baru tidak akan tumbuh untuk memperkuat sel-sel lama yang mengalami masalah akibat stroke. Cara untuk menstimulasi adalah
Usiasaya 20 tahun , jenis kelamin laki laki. saya sudah menjalani operasi pemasangan pen ditulang paha 10 bulan yg lalu. posisi pemasangan pen dibagian tengah tulang paha.sekarang sudah berjalan apakah patah tulang seperti ini dapat
krDSH. Setelah kalus lunak terbentuk, akan muncul sel yang disebut dengan osteoblas yang berperan dalam membentuk tulang. Sel ini akan menambahkan mineral ke dalam jaringan tulang yang baru dan mengisi rongga-rongga yang masih kosong. Pada tahap ini, tulang akan semakin padat dan kuat. Setelah osteoblas memadatkan jaringan tulang yang baru, kalus lunak akan diganti dengan tulang keras atau disebut hard callus/kalus keras. Tahap ini biasanya dimulai 2 minggu setelah patah terjadi dan bisa berakhir pada minggu ke-6 atau ke-12. 4. Pembentukan kembali tulang Setelah terbentuk dan menjadi semakin padat, tulang baru biasanya berbentuk lebih besar karena adanya jaringan yang berlebih dari sel osteoblas. Oleh karena itu, tubuh akan menghasilkan sel osteoklas, yang berfungsi untuk memecah jaringan tulang yang berlebih tersebut dan membentuk tulang kembali ke bentuk aslinya. Proses renovasi tulang ini bisa berlangsung sangat lama, hingga bertahun-tahun. Aktivitas sehari-hari, seperti berjalan atau berdiri, membantu mendorong pembentukan kembali tulang tersebut. Selain itu, Anda pun perlu tetap menjaga kesehatan tulang dengan mengonsumsi makanan yang baik untuk penderita patah tulang. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut. Proses penyembuhan patah tulang pada anak Proses penyembuhan patah tulang seperti yang telah dijelaskan di atas terjadi pada setiap pasien fraktur, baik orang dewasa maupun anak. Namun, berbeda dengan orang dewasa, patah tulang pada anak lebih cepat sembuh. Proses pembentukan tulang baru pada anak umumnya hanya mencapai beberapa minggu setelah cedera terjadi, sedangkan orang dewasa bisa berlangsung dalam beberapa ini bisa terjadi karena anak-anak masih berada dalam masa pertumbuhan. Pada periode ini, tulang anak masih diselubungi lapisan tebal jaringan ikat yang disebut periosteum. Jaringan ini mengelilingi tulang dan menyediakan suplai darah ke tulang. Jika tulang mengalami fraktur, tubuh menggunakan suplai darah ini untuk menggantikan sel yang rusak dan menyembuhkan tulang. Saat anak bertumbuh dewasa, periosteum cenderung menipis. Inilah sebabnya patah tulang pada orang dewasa membutuhkan waktu pemulihan lebih lama. Sebaliknya, semakin muda usia anak pada saat mengalami patah tulang, maka lebih cepat ia sembuh. Obat dan pengobatan yang membantu proses penyembuhan patah tulang Pengobatan dari dokter umumnya dilakukan untuk membantu dan mempercepat proses penyembuhan, mengontrol rasa sakit, mencegah komplikasi, serta memulihkan fungsi gerak tubuh yang terpengaruh menjadi sedia kala. Adapun jenis pengobatan yang diberikan bisa berbeda pada setiap orang. Hal ini tergantung pada jenis fraktur yang dimiliki, lokasi tulang yang patah, tingkat keparahan, usia, riwayat medis, kondisi pasien secara keseluruhan, serta toleransi tubuh pasien terhadap prosedur pengobatan tertentu. Namun, secara umum, berikut berbagai cara, obat, dan pengobatan untuk mengobati patah tulang atau fraktur yang biasa diberikan dokter Gips Penderita Pemasangan gips merupakan cara mengobati patah tulang tanpa operasi yang paling umum diberikan dokter. Gips berfungsi untuk menjaga ujung tulang yang patah tetap pada posisi yang tepat dan mengurangi pergerakan, guna membantu mempercepat proses penyembuhan. Gips untuk patah tulang bisa terbuat dari plester atau fiberglass. Adapun jenis gips yang akan digunakan tergantung dari tipe fraktur dan lokasi tulang yang mengalami patah atau retak. Namun, gips umumnya tidak dilakukan untuk penanganan fraktur atau patah tulang di tulang kecil, seperti jari tangan dan kaki. Belat atau bidai Sama seperti gips, belat atau bidai juga merupakan prosedur penyembuhan atau pengobatan patah tulang tanpa operasi yang biasa dilakukan. Belat digunakan untuk mencegah pergerakan pada area tulang yang mengalami fraktur selama masa penyembuhan. Namun, jenis pengobatan ini umumnya diberikan bila ada area pembengkakan di sekitar tulang yang patah. Pasalnya, gips yang terlalu kencang bisa mengurangi sirkulasi darah di area yang cedera tersebut. Gips baru akan dipasang setelah area yang membengkak membaik. Selain itu, belat atau bidai juga seringkali digunakan untuk patah tulang kecil yang tidak membutuhkan gips. Traksi Traksi adalah alat yang terdiri dari katrol, senar, pemberat, dan rangka logam yang dipasang di atas tempat tidur. Alat ini digunakan untuk meregangkan otot dan tendon di sekitar tulang yang patah, agar tulang dapat sejajar dan proses penyembuhan dapat berlangsung dengan cepat. Cara pengobatan ini jarang digunakan untuk menyembuhkan patah tulang. Namun, traksi juga sering digunakan untuk menstabilkan dan menyetel kembali tulang yang patah sebelum operasi dilakukan. Operasi patah tulang Fraktur yang parah atau sulit diperbaiki dengan gips atau belat umumnya akan ditangani dengan cara operasi atau pembedahan. Operasi patah tulang dilakukan untuk mengembalikan tulang yang patah ke posisi semula. Untuk menahan potongan tulang tersebut dengan aman, terkadang pen atau perangkat yang terbuat dari logam dipasang di area tulang tersebut, baik di dalam tulang maupun luar tubuh Anda. Jenis pengobatan ini paling sering dilakukan untuk tipe patah tulang pinggul. Pasalnya, jenis perawatan lain mengharuskan pasien untuk tidak bergerak dalam waktu lama, dan hal ini seringkali memberikan hasil yang buruk. Obat-obatan Selain penanganan utama di atas, pasien patah tulang atau fraktur pun umumnya mendapat obat-obatan untuk membantu mengatasi gejala yang dirasakan. Obat-obatan yang diberikan bisa berbeda pada masing-masing pasien tergantung pada tingkat keparahan gejala yang dialami. Berikut beberapa obat-obatan tersebut Obat analgesik Obat pereda nyeri analgesik umumnya diberikan untuk membantu meredakan rasa nyeri pada penderita fraktur. Rasa nyeri yang ringan akibat patah atau retak tulang biasanya cukup mengonsumsi obat analgesik yang bisa dibeli di apotik, seperti parasetamol. Namun, sebagian besar kasus patah tulang menimbulkan rasa nyeri atau sakit yang hebat. Pada kondisi ini, dokter akan meresepkan obat analgesik yang lebih kuat, seperti morfin atau Tramadol. Kedua jenis obat ini juga seringkali diberikan untuk meredakan rasa nyeri setelah melakukan operasi patah tulang, terutama untuk fraktur di pinggul atau patah tulang belakang. Obat NSAID Obat antiinflamasi nonsteroid NSAID pun umumnya diberikan sebagai cara untuk membantu menyembuhkan tulang yang patah atau retak. Jenis obat ini berfungsi untuk meredakan rasa nyeri serta mengurangi peradangan saat patah tulang baru terjadi. Beberapa jenis obat NSAID yang sering digunakan untuk penanganan fraktur, yaitu ibuprofen, naproxen, atau obat lain yang lebih kuat. Ibuprofen dan naproxen merupakan jenis obat NSAID untuk patah tulang yang bisa dibeli di apotik. Meski demikian, penggunaan obat ini sebaiknya tetap sesuai saran dokter agar terhindar dari efek samping yang mungkin timbul. Antibiotik Obat antibiotik profilaksis, seperti cefazolin, seringkali diberikan kepada pasien patah tulang terbuka. Pasalnya, dilansir dari laman University of Nebraska Medical Center UNMC, pasien patah tulang terbuka berisiko terkena infeksi, yang juga meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi serius, seperti nonunion dan osteomielitis. Adapun penggunaan obat antibiotik tersebut dapat mencegah terjadinya infeksi pada penderita patah tulang terbuka. Fisioterapi Setelah menjalani berbagai cara untuk mengobati patah tulang dan telah dinyatakan sembuh, Anda mungkin perlu melakukan fisioterapi untuk membantu melemaskan otot dan mobilitas bagian tubuh yang mengalami fraktur. Fisioterapi untuk patah tulang tentu membantu Anda untuk kembali menjalani aktivitas normal seperti sebelum fraktur terjadi. Bila Anda mengalami patah tulang kaki, fisioterapi dapat menjadi cara untuk membantu Anda belajar jalan setelah pulih. Selain itu, fisioterapi juga membantu mengurangi risiko kekakuan permanen pada bagian tubuh yang mengalami fraktur, terutama bila tulang yang patah berada di dekat atau melalui persendian. Selain berbagai pengobatan medis, beberapa orang lebih memilih menggunakan pengobatan tradisional untuk patah tulang, seperti urut atau obat herbal. Menggunakan jenis pengobatan ini tidaklah dilarang, tetapi bukan berarti sudah pasti aman dan tidak menimbulkan risiko. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya untuk mencegah komplikasi patah tulang. Pertolongan pertama pada patah tulang atau fraktur Penyebab patah tulang bisa beragam. Bila patah tulang terjadi akibat cedera yang parah hingga menimbulkan perdarahan hebat, tulang atau sendi berubah bentuk, tulang menembus kulit, menimbulkan mati rasa, atau menduga adanya patah tulang di leher, kepala, atau punggung, kondisi ini membutuhkan penanganan darurat untuk mengatasi kondisi yang dialami. Segera hubungi rumah sakit terdekat atau nomor darurat jika Anda menemukan kasus fraktur seperti ini. Sementara menunggu pertolongan medis, Anda dapat melakukan beberapa langkah sederhana untuk mengurangi risiko atau kemungkinan fraktur semakin parah. Berikut beberapa langkah pertolongan pertama pada penderita patah tulang yang bisa Anda praktikkan Jangan menggerakan atau memindahkan pasien kecuali jika perlu untuk menghindari cedera lebih lanjut. Jika ada perdarahan, hentikan perdarahan tersebut. Tekan luka dengan perban steril, kain bersih, atau pakaian bersih secara perlahan. Jangan mencoba meluruskan kembali tulang atau mendorong tulang yang menonjol. Jika Anda terlatih dalam menggunakan bidai atau belat, Anda bisa memasang bidai atau belat di area atas dan bawah tulang terjadinya fraktur. Saat memindahkan pasien, pastikan bidai atau belat terus tetap terpasang untuk mengurangi pergerakan di area yang cedera. Kompres dengan es untuk mengurangi pembengkakan dan membantu meredakan nyeri. Namun, jangan menempelkan langsung es ke kulit, gunakan handuk atau kain untuk membungkus es tersebut dan dikompreskan ke area patah tulang. Jaga agar pasien tetap pada posisinya setenang mungkin, terutama bila terjadi tanda-tanda syok, seperti napas pendek atau pingsan. Tutupi dengan selimut agar tetap hangat dan bila mungkin baringkan pasien tersebut dengan posisi kaki terangkat sekitar 30 cm dari badannya. Namun, jangan pindahkan atau ubah posisi orang tersebut bila mengalami cedera di kepala, leher, atau punggung. Jangan memberikan pasien makanan atau minuman melalui mulut. Hal ini dapat menunda pemberian anestesi umum saat operasi darurat diperlukan.
3. Fibrosa Jenis dari jaringan penghubung yang terakhir ini dapat Anda temukan pada bantalan khusus yang disebut sebagai menisci. Akan tetapi, Anda juga bisa menemukannya pada tulang belakang sebagai vertebrae. Bantalan ini tentu sangat penting untuk mengurangi gesekan antar sendi, seperti yang mungkin terjadi pada lutut. Dari jenis-jenis lainnya, dokter menyebut bahwa jenis yang satu ini tergolong yang paling kuat. Apalagi, tipe ini memiliki lapisan serat kolagen yang tebal dan kuat. Fungsi dari tulang rawan Berikut adalah beberapa fungsi dari jaringan penghubung yang satu ini Membantu tulang bergerak tanpa menyebabkan timbulnya gesekan. Memberikan bentuk pada bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung dan telinga. Memberikan perlindungan pada tulang demi mencegah tulang bertabrakan satu dengan yang lainnya. Menyokong tubuh pada anak-anak saat belum berganti menjadi tulang biasa. Masalah kesehatan yang mungkin menyerang tulang rawan Ada beberapa masalah kesehatan atau penyakit yang dapat mengganggu fungsi dari jaringan penghubung ini, yaitu 1. Chondromalacia patellae Ini adalah penyakit yang menyerang tulang rawan pada area lutut atau Anda bisa menyebutnya sebagai nyeri lutut. Chondromalacia patellae adalah kondisi saat terjadi pelunakan dan kerusakan pada jaringan tulang lunak yang terdapat di bawah tempurung lutut. Rasa sakit yang Anda rasakan biasanya terjadi saat tulang lutut dan tulang paha saling bergesekan. Kondisi ini biasanya terjadi karena Anda menggunakan lutut terlalu berlebihan, khususnya dalam aktivitas fisik yang intens seperti berolahraga. Biasanya, orang yang rentan mengalami kondisi ini adalah yang memiliki berat badan berlebih, pernah mengalami cedera pada area tersebut, atlit lari, sepeda, pemain sepak bola, dan para remaja perempuan. 2. Kostokondritis Kostokondritis adalah peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan iga ke tulang payudara. Rasa sakit yang muncul bisa jadi karena kostokondritis menimbulkan rasa sakit yang serupa seperti serangan jantung atau berbagai penyakit jantung lainnya. Biasanya, selain rasa sakit, akan muncul pembengkakan yang menyertainya. Meski begitu, tidak ada penyebab pasti dari kostokondritis. Oleh sebab itu, pengobatan untuk mengatasi penyakit ini lebih fokus terhadap mengurangi rasa sakit sambil menunggu hingga kondisi Anda semakin membaik. Kostokondritis adalah kondisi yang bersifat permanen. Artinya, penyakit ini bisa hilang dengan sendirinya seiring waktu. Sayangnya, kondisi ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan lebih. 3. Osteoarthritis Salah satu jenis dari radang sendi ini terjadi saat tulang rawan yang berfungsi melindungi sekaligus menjadi bantalan tulang semakin menipis seiring waktu. Sebenarnya, osteoarthritis bisa terjadi pada persendian mana saja, tetapi kondisi ini paling sering menyerang persendian pada area tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang. Saat mengalami kondisi ini, tidak hanya rasa sakit, Anda akan mengalami pembengkakan, hingga kesulitan menggerakkan persendian yang terdampak. Anda bisa mengatasi atau meredakan gejala dari kondisi ini. Akan tetapi Anda tidak bisa mengatasi persendian atau tulang rawan yang telah mengalami kerusakan. Oleh sebab itu, cegah kondisi ini dengan rutin berolahraga, menjaga berat badan tetap ideal, dan menjalani pengobatan untuk memperlambat progres penyakit. 4. Akondroplasia Menurut National Center of Advancing Translational Sciences, akondroplasia adalah masalah kesehatan yang mencegah tulang rawan berubah menjadi tulang dewasa. Hal ini menyebabkan dwarfisme atau tinggi berada di bawah rata-rata, pergerakan siku yang terbatas, ukuran kepala yang lebih besar, hingga jari yang berukuran kecil. Bahkan, tak hanya itu saja, akondroplasia dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Contoh, gangguan pernapasan, obesitas, infeksi telinga yang terus-menerus muncul, dan lordosis atau salah satu jenis kelainan tulang belakang. Orang yang mengalami kondisi ini mungkin mengalami pertumbuhan motorik yang lebih lambat dari orang seusianya. Akan tetapi kondisi ini tidak memengaruhi fungsi kognitifnya. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan menjalani pengobatan, tindakan operasi untuk mengatasi kelainan tulang belakang dan gangguan muskuloskeletal lain yang menyertai. 5. Kondroma Kondroma adalah munculnya tumor yang terbuat dari tulang rawan. Sebenarnya, masalah ini tergolong jarang. Biasanya, tumor jinak ini tumbuh secara bertahap pada sinus dan tulang yang terdapat pada tengkorak. Namun, kondroma juga bisa terjadi pada tangan, kaki, lengan atas, paha, dan tulang iga. Jika kondisi ini terbentuk pada rongga sumsum tulang belakang, Anda bisa menyebutnya sebagai ekondroma. Namun, jika terbentuk pada permukaan tulang, Anda bisa menyebutnya sebagai kondroma periosteal.
Karena jika tulang terluka,susunan tulang otomatis remuk,dan akan sulit kembali untuk menjadi tulang yang utuh seperti sebelumnya
Karna saat tulang terluka terjadi pembengkakan pada tulang sehingga tulang sulit sembuh jika terluka Karena sudah terjadi pembengkakan jadi sulit putih kembali.. trima kasihnya yaa
Cedera tulang rawan lutut bisa terjadi secara tiba-tiba, misalnya ketika kita sedang berolahraga atau mengalami kecelakaan. Pertolongan pertama pada cedera tulang rawan lutut perlu dilakukan sembari menunggu penanganan lebih lanjut dari dokter. Tulang rawan memiliki fungsi yang beraneka ragam, di antaranya menyambung satu tulang dengan yang lain, menyokong jaringan tubuh di sekitarnya, mengurangi gesekan antar tulang, mencegah kerusakan sendi, menopang berat badan, hingga membantu kita bergerak dengan bebas. Namun, sama seperti bagian tubuh lainnya, tulang rawan juga bisa mengalami cedera, salah satunya adalah cedera tulang rawan lutut. Pertolongan Pertama Cedera Tulang Rawan Lutut Cedera tulang rawan lutut bisa disebabkan oleh benturan keras, bertumpu atau menahan beban tubuh secara tiba-tiba, maupun cedera lutut ringan yang terjadi berkepanjangan. Cedera tulang rawan lutut juga bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti radang sendi, asam urat, atau infeksi tulang rawan. Cedera tulang rawan lutut bisa menimbulkan pembengkakan, rasa nyeri yang hebat, serta membuat pergerakan menjadi tidak bebas. Untuk pertolongan pertama tulang rawan di lutut yang cedera, Anda cukup melakukan beberapa langkah sederhana ini Lindungi tulang rawan dari cedera lebih lanjut. Berstirahatlah setidaknya selama 48–72 jam setelah cedera terjadi. Kompres lutut yang cedera dengan es batu yang telah dibungkus dengan kain atau handuk, selama 10–30 menit. Kompres lagi selama 15 menit tiap 2 jam sekali, dalam jangka waktu 48–72 jam pertama setelah cedera terjadi. Tekan atau balut lutut dengan perban, guna membantu lutut beristirahat dan membatasi pembengkakan. Angkat kaki agar posisinya lebih tinggi dari dada Anda untuk membatasi dan mengurangi pembengkakan di lutut. Segera temui fisioterapis untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Jangan mandi menggunakan air panas atau mengompres lutut dengan kompres air hangat atau heat pack. Jangan mengonsumsi alkohol. Alkohol membuat bengkak di lutut menjadi semakin parah dan memperlambat proses penyembuhan. Jangan berlari agar cedera tulang rawan lutut tidak semakin parah. Jangan memijat lutut yang cedera karena akan memperparah bengkak. Perawatan Lebih Lanjut Setelah melakukan pertolongan pertama terhadap cedera tulang rawan lutut, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, seperti Fisioterapi, yaitu latihan untuk memperkuat otot-otot di sekitar lutut, serta membantu mengurangi rasa sakit dan tekanan pada sendi Pemberian obat penghilang rasa sakit golongan non steroid NSAID, guna membantu mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri Pemberian alat pendukung gerak, seperti tongkat atau penjepit kaki leg brace Operasi, jika cedera tulang rawan lutut cukup parah dan tidak membaik dengan dengan sendirinya atau dengan metode-metode yang sebelumnya Operasi tulang rawan lutut biasanya dilakukan dengan memasukkan alat kecil ke sendi lutut. Pada kerusakan yang lebih luas, diperlukan operasi pembedahan besar pada lutut untuk memperbaiki kerusakan tulang rawan dan jaringan di sekitarnya. Jika Anda mengalami cedera tulang rawan lutut yang menyebabkan nyeri berat, pembengkakan parah, hingga kesulitan bergerak, jangan ragu untuk segera periksakan diri ke dokter. Semakin cepat cedera tulang rawan lutut mendapatkan perawatan medis, semakin baik pula proses penyembuhannya dan komplikasi yang mungkin terjadi semakin rendah.
mengapa tulang rawan sulit pulih kembali jika terluka